Quantum Teaching
- A. Definisi
Quantum teaching adalah
penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitas momen
belajar. Sedangkan secara umum
Quantum Teaching adalah sebuah metode dan proses pembelajaran di dalam kelas
yang mengoptimalkan interaksi berbagai unsur yang ada pada siswa dan lingkungan
belajarnya. Dalam interaksi ini berbagai unsur belajar yang efektif dilibatkan
(antusiasme dan semangat belajar siswa).
Menurut Wena (2013: 160) model quantum teaching merupakan cara baru yangmemudahkan proses belajar, yang memadukan unsur seni dan pencapaian terarah untuksegala mata pelajaran dengan menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa. Sejalan dengan pendapat De Poter (2005: 8-9) model quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dalam rangka untuk belajar.Kategori konteks model quantum teaching.
No |
Model
Konteks |
Penerapan dalam PBM |
1 |
Lingkungan |
Hal ini
berkaitan dengan penataan ruang kelas seperti penataan meja kursi belajar, pencahayaan,
penataan media pembelajaran, gambar /poster pada dinding kelas, tanaman di
kelas, penataan alat bantu mengajar (media audiovisual). Semua yang ada di
dalam kelas harus ditata sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan dan
merangsang suasana belajar yang
menyenangkan dan kondusif. |
2 |
Suasana |
Hal ini
terkait dengan penciptaan suasana batin siswa saat belajar. Lingkungan fisik
kelas yang menyenangkan belum tentu bisa menumbuhkan dan merangsang suasana
belajar yang menyenangkan dan kondisif. Oleh karana itu, seorang guru harus
mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. |
3 |
Landasan |
Merupakan
kerangka kerja yang harus dibangun dan disepakati bersama antar guru dan
murid. Landasan ini mencakup (1) tujuan yang sama, (2) prinsip-prinsip dan
nilai- nilai yang sama, (3) keyakinan kuat mengenai belajar dan mengajar, dan
(4) kesepakatan, kebijakan prosedur dan peraturan yang jelas. |
4 |
Rancangan |
Hal ini
terkait denga kemampuan guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat dan
motivasi belajar siswa. Menumbuhkan dan meningkatkan minat dan motivasi
belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penggunaan media dalam
pembelajaran. |
- B. Karakteristik
Secara umum, Quantum Teaching
(pembelajaran kuantum) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Berpangkal pada psikologi kognitif.
2.
Bersifat humanistik.
3.
Bersifat Konstruktivistis.
4.
Memusakan perhatian pada interaksi yang
bermutu dan bermakna.
5.
Menekankan pada pemercapatan
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
6.
Memiliki model yang memadukan konteks
dan isi pembelajaran.
7.
Menyeimbangkan keterampilan akademis,
keterampilan hidup dan prestasi material.
8.
Menekankan kealamiahan dan kewajaran
proses pembelajaran.
9.
Menekankan kebermaknaan dan dan kebermutuan
proses pembelajaran.
10. Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar.
11. Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi.
12. Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
- C. Prinsip Quantum Teaching
1. Segalanya berbicara: segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pembelajaran semuanya mengirim pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan: semua kegiatan yang terjadi dalam pembelajaran memiliki tujuan.
3. Pengalaman sebelum pemberian nama : proses pembelajran
paling baik adalah ketika peserta didik telah memperoleh informasi sebelum
memperoleh nama untuk apa yang telah mereka pelajari
4. Akui setiap usaha: dalam setiap proses pembelajaran siswa patut mendapatkan pengakuan atas prestasi dan kepercayaan dirinya
5. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan :
perayaan dapat memberi umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi
positif dengan belajar.
- D. Kelebihan dan Kekurangan Quantum
Teaching
·
Kelebihan :
1.
Selalu
berpusat pada apa yang masuk akal manusia.
2.
Menumbuhkan
antusiasme siswa.
3.
Adanya
kerjasama.
4.
Menawarkan
ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak dipahami siswa.
5.
Menciptakan
tingkah laku dan kepercayaan dalam diri sendiri.
·
Kekurangan :
1. Model ini memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
2. Fasilitas
seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
3. Karena
dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll.
4. Banyak
memakan waktu dalam hal persiapan.
5. Model
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
- E. Langkah-langkah Model Quantum
Asas utama model quantum teaching mengingatkan pentingnya memasuki dunia
siswa sebagai langkah pertama. Tindakan ini akan memberikan peluang atau izin
pada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan kegiatan siswa dalam proses
belajar mengajar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengaitkan apa yang
diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh
dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, dan akademis
siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia.guru dan memberi siswa pemahaman tentang isi
pembelajaran. Pada tahap ini, rincian belajar dijabarkan (De Poter, 2005: 6-7).
Berdasarkan asas utama tersebut,
tercipta rancangan langkahlangkah model quantum teaching dikenal dengan
singkatan TANDUR yang merupakan kepanjangan dari tumbuhkan, alami, namai,
demonstrasikan, ulangi dan rayakan. Unsur-unsur tersebut membentuk basis
struktural keseluruhan yang melandasi model quantum teaching (De Poter, 2005:
9).
Penjelasan lebih lanjut dipaparkan oleh Wena (2013:
165-166) dalam tabel sebagai berikut.
No |
Rancangan |
Penerapan
dalam PBM |
1 |
Tumbuhkan |
Tumbuhkan
mengandung makna bahwa pada awal kegiatan pembelajaran pengajar harus
berusaha menumbuhkan/mengembangkan minat siswa untuk belajar. Dengan
tumbuhnya minat, siswa akan sadar manfaatnya kegiatan pembelajaran bagi dirinya dan kehidupannya. |
2 |
Alami |
Alami
mengandung makna bahwa proses pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa
mengalami secara langsung atau nyata materi yang diajarkan. Demikian pula
pengalaman siswa sebelumnya, akan bermakna bagi
guru dalam
mengajarkan konsep-konsep yang berkaitan. |
3 |
Namai |
Namai
mengandung makna bahwa panamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep,
keterampilan berpikir, dan strategi belajar. Penamaan mampu memuaskan hasrat
alami otak untuk memberi identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. |
4 |
Demonstrasi |
Demonstrasikan
berarti bahwa memberi peluang pada siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan
pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran lain atau ke dalam kehidupan siswa.
Kegiatan ini akan dapat menigkatkan hasil belajar siswa. |
5 |
Ulangi |
Ulangi Ulangi berarti bahwa proses pengulangan
dalam kegiatan
pembelajaran dapat memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu yakin
terhadap kemampuan siswa. Pengulangan harus dilakukan secara mulitmodalitas, dan
multikeceradasan. |
6 |
Rayakan |
Rayakan
mengandung makna pemberian penghormatan kepada siswa atas usaha, ketekunan,
dan kesuksesannya. Dengan kata lain perayaan berarti pemberian umpan balik
yang positif kepada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian,
pemberian hadiah, atau bentuk lainnya |
Berdasarkan
teori-teori yang dikemukakan para pakar tersebut, maka yang dimaksud dengan
model quantum teaching pada penelitian ini adalah suatu model pembelajaran yang
menyenangkan dengan memadukan unsur seni, menata lingkungan kelas sehingga tercipta
suasana belajar menyenangkan dan kondusif. Adapun langkah-langkah dalam
penerapan model quantum teaching yaitu
1. Menumbuhkan
minat belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran (tumbuhkan);
2. Memfasilitasi
siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dengan percobaan(alami);
3. Membimbing
siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan informasi, fakta atau rumus yang
ditemukan (namai);
4. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memaparkan hasil percobaan yang telah dilakukan (demonstrasi);
5. Mengarahkan
siswa untuk mengulangi pengetahuan yang telah dimiliki ke dalam suatu persoalan
supaya memperkuat koneksi saraf dalam pemahaman konsep (ulangi);
6. Memberikan
perayaan sebagai feedback positif terhadap usaha siswa selama proses
pembelajaran (rayakan).
0 komentar:
Post a Comment